Ciri-ciri fisik: Panjang tubuh
dewasa sekitar 40 – 100 cm, kepalanya berbentuk segi tiga, leher kecil,
sisik kasar, mempunyai lubang sensor panas di antara mata dan lubang
pernafasan, mata merah, warna kulit bawah hijau cerah sedangkan
punggungnya agak tua, ekor merah dan runcing.
Habitat: Hutan bambu, semak-semak hijau, pepohonan
hijau atau dekat sungai.
Makanan:
Kadal, katak, tikus atau mamalia kecil lainnya.
Kebiasaan: Nocturnal (aktif pada mamal hari) dan semi
arboreal (siang hari menghabiskan waktu di dahan pohon dan malam hari di
daratan), tidak melarikan diri bila di pegang atau diganggu bahkan akan
langsung menggigit.
Tipe gigi:
Solenoglypha (taring bisa dapat dilipat).
Racun dominan: Hemotoxin (menyerang sel darah)
Efek pada luka gigitan: Sakit, bengkak, memar, terasa
panas.
Efek racun pada tubuh:
Sakit kepala, pusing, mual, muntah, sakit pada perut, pendarahan,
pingsan.
Efek klinis: Berpotensi
membahayakan, tingkat kematian karena tidak tertolong sekitar 1 – 10%
No comments:
Post a Comment