- Ciri-ciri fisik: Panjang tubuh dewasa sekitar 50 – 110 cm, tubuh berwarna coklat dengan corak gambar seperti diamond, membesar diperut dan mengecil ke ekor serta leher, sisik kasar, kepalanya berbentuk segi tiga, mempunyai lubang sensor panas di antara mata dan lubang pernafasan.
- Habitat: Semak-semak daun kering, ladang pertanian, persawahan, daerah bebatuan.
- Makanan: Kadal, katak, tikus atau mamalia kecil lainnya.
- Kebiasaan: Nocturnal (aktif pada malam hari) dan diurnal (jarang), cenderung aktif jika kelembaban meningkat, hampir tidak ada gerakan berarti untuk menghindari predator/manusia, tdk termasuk ular yang agresif namun siap menyerang jika di ganggu.
- Tipe gigi: Solenoglypha (taring bisa dapat dilipat).
- Racun dominan: Hemotoxin (menyerang sel darah)
- Efek pada luka gigitan: Sakit, bengkak, memar, terasa panas.
- Efek racun pada tubuh: Sakit kepala, pusing, mual, muntah, sakit pada perut, pendarahan, pingsan.
- Efek klinis: Berpotensi mematikan, tingkat kematian karena tidak tertolong sekitar 1 – 10%
Saturday, April 13, 2013
Ular Bandotan Jedor (Calloselasma rhodostoma)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment