Saturday, April 19, 2014

Cara Beternak dan menetaskan telur Ular Sanca Kembang / Retic

Sanca kembang atau kadang juga disebut Sanca batik adalah sejenis ular tak berbisa yang berukuran besar dan memiliki ukuran tubuh terpanjang di antara ular lain. Ukuran terbesarnya dikatakan dapat melebihi 6.95 meter.[1] Lebih panjang dari anakonda (Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan. Nama-nama lainnya adalah ular sanca; ular sawah; sawah-n-etem (Simeulue); ular petola (Ambon); dan dalam bahasa Inggris reticulated python atau kerap disingkat retics.
Identifikasi
Sanca kembang ini mudah dikenali karena umumnya bertubuh besar. Keluarga sanca (Pythonidae) relatif mudah dibedakan dari ular-ular lain dengan melihat sisik-sisik dorsalnya yang lebih dari 45 deret, dan sisik-sisik ventralnya yang lebih sempit dari lebar sisi bawah tubuhnya. Di Indonesia barat, ada lima spesiesnya: tiga spesies bertubuh gendut pendek yakni kelompok ular peraca (Python curtus group: P. curtus, P. brongersmai dan P. breitensteini) di Sumatra, Kalimantan dan Semenanjung Malaya.
Dua spesies yang lain bertubuh relatif panjang, pejal berotot: P. molurus (sanca bodo) dan P. reticulatus. Kedua-duanya menyebar dari Asia hingga Sunda Besar, termasuk Jawa. P. molurus memiliki pola kembangan yang berbeda dari reticulatus, terutama dengan adanya pola V besar berwarna gelap di atas kepalanya. Sanca kembang memiliki pola lingkaran-lingkaran besar berbentuk jala (reticula, jala), tersusun dari warna-warna hitam, kecoklatan, kuning dan putih di sepanjang sisi dorsal tubuhnya. Satu garis hitam tipis berjalan di atas kepala dari moncong hingga tengkuk, menyerupai garis tengah yang membagi dua kanan kiri kepala secara simetris. Dan masing-masing satu garis hitam lain yang lebih tebal berada di tiap sisi kepala, melewati mata ke belakang.

Sisik-sisik dorsal (punggung) tersusun dalam 70-80 deret; sisik-sisik ventral (perut) sebanyak 297-332 buah, dari bawah leher hingga ke anus; sisik subkaudal (sisi bawah ekor) 75-102 pasang. Perisai rostral (sisik di ujung moncong) dan empat perisai supralabial (sisik-sisik di bibir atas) terdepan memiliki lekuk lubang penghidu bahang (heat sensor pits) yang dalam (Tweedie 1983).


Biologi dan Penyebaran

Sanca kembang terhitung ular terpanjang di dunia. Ular terpanjang yang terkonfirmasi berukuran 6.95 m di Balikpapan, Kalimantan Timur[1] sedangkan berat maksimal yang tercatat adalah 158 kg (347.6 lbs). Ular sanca termasuk ular yang berumur panjang, hingga lebih dari 25 tahun.

Ular-ular betina memiliki tubuh yang lebih besar. Jika yang jantan telah mulai kawin pada panjang tubuh sekitar 7-9 kaki, yang betina baru pada panjang sekitar 11 kaki. Dewasa kelamin tercapai pada umur antara 2-4 tahun.

Musim kawin berlangsung antara September hingga Maret di Asia. Berkurangnya panjang siang hari dan menurunnya suhu udara merupakan faktor pendorong yang merangsang musim kawin. Namun demikian, musim ini dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Shine et al. 1999 mendapatkan bahwa sanca kembang di sekitar Palembang, Sumatera Selatan, bertelur antara September-Oktober; sementara di sekitar Medan, Sumatera Utara antara bulan April-Mei.

Jantan maupun betina akan berpuasa di musim kawin, sehingga ukuran tubuh menjadi hal yang penting di sini. Betina bahkan akan melanjutkan puasa hingga bertelur, dan sangat mungkin juga hingga telur menetas (McCurley 1999).

Sanca kembang bertelur antara 10 hingga sekitar 100 butir. Telur-telur ini ‘dierami’ pada suhu 88-90 °F (31-32 °C) selama 80-90 hari, bahkan bisa lebih dari 100 hari. Ular betina akan melingkari telur-telur ini sambil berkontraksi. Gerakan otot ini menimbulkan panas yang akan meningkatkan suhu telur beberapa derajat di atas suhu lingkungan. Betina akan menjaga telur-telur ini dari pemangsa hingga menetas. Namun hanya sampai itu saja; begitu menetas, bayi-bayi ular itu ditinggalkan dan nasibnya diserahkan ke alam.
Sanca kembang menyebar di hutan-hutan Asia Tenggara. Mulai dari Kep. Nikobar, Burma hingga ke Indochina; ke selatan melewati Semenanjung Malaya hingga ke Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara (hingga Timor), Sulawesi; dan ke utara hingga Filipina (Murphy and Henderson 1997).
Sanca kembang memiliki tiga subspesies. Selain P.r. reticulatus yang hidup menyebar luas, dua lagi adalah P.r. jampeanus yang menyebar terbatas di Pulau Tanah Jampea dan P.r. saputrai yang menyebar terbatas di Kepulauan Selayar. Kedua-duanya di lepas pantai selatan Sulawesi Selatan.

Ekologi
Sanca kembang hidup di hutan-hutan tropis yang lembap (Mattison, 1999). Ular ini bergantung pada ketersediaan air, sehingga kerap ditemui tidak jauh dari badan air seperti sungai, kolam dan rawa.
Makanan utamanya adalah mamalia kecil, burung dan reptilia lain seperti biawak. Ular yang kecil memangsa kodok, kadal dan ikan. Ular-ular berukuran besar dilaporkan memangsa anjing, monyet, babi hutan, rusa, bahkan manusia yang ‘tersesat’ ke tempatnya menunggu mangsa (Mattison 1999, Murphy and Henderson 1997, Shine et al. 1999). Ular ini lebih senang menunggu daripada aktif berburu, barangkali karena ukuran tubuhnya yang besar menghabiskan banyak energi.
Mangsa dilumpuhkan dengan melilitnya kuat-kuat (constricting) hingga mati kehabisan napas. Beberapa tulang di lingkar dada dan panggul mungkin patah karenanya. Kemudian setelah mati mangsa ditelan bulat-bulat mulai dari kepalanya.
Setelah makan, terutama setelah menelan mangsa yang besar, ular ini akan berpuasa beberapa hari hingga beberapa bulan hingga ia lapar kembali. Seekor sanca yang dipelihara di Regent’s Park pada tahun 1926 menolak untuk makan selama 23 bulan, namun setelah itu ia normal kembali (Murphy and Henderson 1997).
Taksonomi
Penelitian Filogenetik terbaru mendapatkan hasil yang sangat mencengangkan, bahwa Ular Sanca Kembang dan Ular Sanca Timor ternyata lebih dekat dengan Australasian Python dibanding dengan genus Python yang lain.Sehingga Ular Sanca Kembang dan Ular Sanca Timor dimasukkan dalam genus baru, yaitu Broghammerus.

Sanca dan Manusia
Sanca --terutama yang kecil-- kerap dipelihara orang karena relatif jinak dan indah kulitnya. Pertunjukan rakyat, seperti topeng monyet, seringkali membawa seekor sanca kembang yang telah jinak untuk dipamerkan. Sirkus lokal juga kadang-kadang membawa sanca berukuran besar untuk dipamerkan atau disewakan untuk diambil fotonya.
Sanca banyak diburu orang untuk diambil kulitnya yang indah dan bermutu baik. Lebih dari 500.000 potong kulit sanca kembang diperdagangkan setiap tahunnya. Sebagian besar kulit-kulit ini diekspor dari Indonesia, dengan sumber utama Sumatra dan Kalimantan. Semua adalah hasil tangkapan di alam liar.
Jelas perburuan sanca ini sangat mengkhawatirkan karena mengurangi populasinya di alam. Catatan dari penangkapan ular komersial di Sumatra mendapatkan bahwa sanca kembang yang ditangkap ukurannya bervariasi antara 1 m hingga 6 m, dengan rata-rata ukuran untuk jantan 2.5 m dan betina antara 3.1 m (Medan) – 3.6 m (Palembang). Kira-kira sepertiga dari betina tertangkap dalam keadaan reproduktif (Shine et al. 1999). Hingga saat ini, ular ini belum dilindungi undang-undang. CITES (konvensi perdagangan hidupan liar yang terancam) memasukkannya ke dalam Apendiks II.

Wednesday, April 2, 2014

VARANUS

Kamu ingin memelihara Biawak. Bagaimana kamu memastikan memilih yang benar?Kami ingin membantu anda memilih.

Sebelum memilih jenis Biawak, sebaiknya kita memerhatikan bebarapa hal berikut:.

1) Berapa besar tempat yang anda siapkan untuk saat ini dan nanti saat Biawak dewasa? Penting untuk mengetaui jenis Biawak yg akan dipelihara dan memperhatikan tempat yang dapat disediakan.

2) Berapa besar biaya yang diperlukan untuk memberi makan dan memenuhi perawatan Biawak setiap bulannya? Bila mempunyai budget yang terbatas, tidak dianjurkan memelihara Biawak yang besar dan mahal. (nanti ga bisa ajak cewe lo jalan)

3) Apa tingkat (level) kemampuanmu dalam menangani Biawak? Tingkat/level bisa berdasarkan dari pengamatan atau analisa seseorang setelah berinteraksi dengan beberapa spesies Biawak yang diketahui. Yang paling tahu tingkat kemampuan anda menangani Biawak adalah anda sendiri.

4) pertanyaan paling penting. Apakah kamu akan menekuni hobby ini untuk jangka panjang? Rata² Biawak hidup 10 tahun. Apakah kamu akan menekuni hobbi ini selama itu?

Ok setelah anda mengerti beberapa hal yang saya sampaikan diatas dan semoga anda sudah mempunyai jawabannya, saya akan mencoba memberi beberapa masukan untuk anda..

Memilih Biawak seperti memilih pacar, pertama anda harus tertarik dengan pasangan anda. Ga ada untungnya kalau pacaran tapi tidak didasari oleh rasa suka. Kembali ke Biawak, anda harus memilih Biawak yang menarik minat anda dan kemudian cari tahu bagaimana perawatan dan diskusikan dengan orang² yang sudah lebih berpengalaman dalam memelihara Biawak, jika anda dapat memenuhi kebutuhannya mungkin saja anda baru menemukan Biawak yang akan anda pelihara.

Beberapa jenis Biawak mempunyai tempat hidup yang berbeda beda. Ada yang jenis biawak pohon, anda harus menyediakan kandang yg tinggi untuk tempat biawak memanjat, Ada biawak yg membutuhkan tempat berenang atau berendam, anda harus menyediakan tempatnya dan lainnya Itu satu lagi alasan kenapa anda harus berhati² dalam memilih Biawak pertama mu.

Apabila anda sudah yakin untuk mulai pelihara biawak, dan tidak ada masalah dengan semua kebutuhannya, saya akan memberikan beberapa saran saat membeli biawak.

Yang harus diperhatikan saat membeli Biawak.

1) Pastikan Biawak tersebut aktif terjaga.

2) Pastikan Biawak mau makan.

3) Pastikan Biawak tidak terlihat dihinggapi parasit, seperti kutu dll..

4) Jika tersedia, pilih yang CB dari pada yang WC.

5) Kulit biasanya halus dan tidak kasar atau luka. Badan Biawak tidak kurus kering tapi biasanya padat berisi.

6) Perhatikan kelengkapan dari kuku dan ekornya.

7) Mulut Biawak harus selalu tertutup rapat dan hanya tempat keluarnya lidah yg terbuka sedikit. Dan lidah tampak bersih dari penyakit atau tindikkan. Mata juga bersih.

8) Nafas biawak tidak berbunyi dan tdk ada gejala sakit walaupun kadang untuk awal mau dipegang ada beberapa jenis biawak yang mengeluarkan suara mendesis, tapi ketika di handle dan tenang, suara kembali normal.

9) Pindahkan biawak ke tempat yang lebih datar permukaannya, bila ada keanehan saat biawak berjalan berarti ada yang salah.

10) Apakah kandangnya bersih dan terpelihara?

Selamat memelihara Biawak..


Beberapa jenis varanus

Varanus albigularis – Rock Monitor

Varanus auffenbergi – Peacock Monitor



Varanus bitatawa

Varanus caerulivirens
Varanus melinus
Varanus salvator

CHAMELEON


Siapa sih yang gak kenal hewan exotis yang satu ini. hewan asli madagaskar ini sering muncul di berbagai film dan iklan, terkenal dengan sifat yang dapat berubah-ubah warna hewan ini emang cocok banget buat di pelihara. ini beberapa jenis dari chamy

Panther Chameleon/Furcifer pardalis
veiled chameleon/Chamaeleo calyptratus
Chamaeleo jacksonii/Jackson's Chameleon/Three-horned Chameleon
Furcifer oustaleti/Malagasy Giant Chameleon

BURMESE PHYTON

DESKRIPSI

MOLURUS SP adalah ular berwarna dengan banyak bercak-bercak cokelat bertepi hitam di bagian atas punggungnya. Daya tarik yang dirasakan pola kulit mereka memberikan kontribusi untuk popularitas mereka, baik dengan pemelihara reptil dan industri kulit. Pola berwarna serupa, tetapi berbeda dalam pola aktual Afrika Rock Python (Python sebae), kadang-kadang menimbulkan kebingungan dari dua spesies di luar habitat alamiah mereka.

Di alam liar, MOLURUS SP tumbuh hingga 3,7 meter (12 kaki) di atas rata-rata, sementara spesimen yang lebih dari 4,5 meter (15 kaki) jarang terjadi. MOLURUS SP yang lebih dari 5 meter,

Jangkauan Geografis dan Habitat

1. Molurus Bittavius / Burmesse Python:

2. Molurus Molurus/ Indian Python: Sebagian besar wilayah India

3. Molurus Pimbura/ Srilanka Python: Sebagian besar wilayah sri lanka dan kepulauan kecil di sekitarnya


PERILAKU

MOLURUS SP adalah nokturnal (hewan yang hidup dimalam hari) dan hidup di hutan hujan. Ketika muda mereka tinggal di rumah yang berada di lubang2 tanah dan di pohon, tetapi ketika mereka tumbuh dan memperoleh ketebalan badan yang cukup, mereka cenderung untuk membatasi gerakan mereka, sebagian besar di tanah. Mereka juga perenang yang sangat baik, karena dapat tetap terendam sampai setengah jam. MOLURUS SP menghabiskan sebagian besar waktu mereka berrsembunyi di semak-semak. Di bagian utara dari jangkauan MOLURUS SP, selama beberapa bulan, dalam musim dingin, mereka akan melakukan brumasi di dalam lubang pohon, di lubang2 tepian sungai, ataupun di bawah batu. Brumasi secara biologis berbeda dari hibernasi. Sementara perilaku memiliki manfaat serupa, khususnya untuk menahan musim dingin tanpa bergerak, itu juga melibatkan persiapan baik laki-laki dan organ-organ reproduksi wanita untuk mendatangkan musim kimpoi.

MOLURUS SP berkembang biak di awal musim semi, betina nya bertelur sekitar 12-36 telur rata-rata di bulan Maret atau April. Dia akan tetap dengan telur sampai mereka menetas, membungkus di sekitar mereka dan otot-ototnya bergerak-gerak sedemikian rupa untuk meningkatkan suhu lingkungan di sekitar telur hingga mencapai suhu yang dibutuhkan telur2 nya. Sesekali, bayi2 nya menggunakan gigi kecil mereka untuk memotong telur sebagai jalan keluar mereka, induk nya tidak merawatnya lagi. Yang baru menetas akan sering tetap tinggal di dalam telur mereka sampai mereka siap melakukan sheding (ganti kulit) pertama mereka, setelah itu mereka berburu untuk mencari makanan pertama mereka.


Perbedaan spesies MOLURUS MOLURUS DAN MOLURUS BITTAVIUS

ada perbedaan warna scale di bawah mata, dan bentuk moncong,



PENYEBARAN


Molurus Bittavius/ Burmese Python:

\tKuhl, 1820 \tBurmese python \tEastern India and Nepal into Burma, Thailand, Cambodia, Laos, the northern part of the Malay Peninsula, Vietnam and eastwards to southern China and Hainan.

Molurus molurus/ Indian Rock Python:

\t(Linnaeus, 1758) \tIndian python \tPakistan, Nepal, India, Sri Lanka, Bhutan and Bangladesh.

Berbagai macam morp molurus :

Leopard burmese
BLONDE BURMESE 
IVORY BURMESE
PLATINUM (HYPO)
platinum dh green & albino :
CALICO BURMESE
PIEDBALD BURMESE
PARADOX
ALBINO


GREEN BURMESE
ALBINO GREEN BURMESE
GRANITE
ALBINO GRANITE
LABIRYNTH

ALBINO LABIRYNTH BURMESE

BALL PHYTON

  • Ball Python tidaklah terlalu besar
    Ball python Dewasa berukuran antar 130cm - 180cm, apabila di alam liar umunya ukuran ball python dewasa hanya berkisar 140cm sangatlah jarang menemukan ball python di alam liar yg mempunyai ukuran lebih besar dari 140cm. sebagai hewan peliharaan manusia ball pyhon mengalami pertumbuhan sekitar 35cm tiap tahun di awal tiga tahun pertama, setelah 3 tahun pertumbuhan menurun bahkan berhenti.
  • Ball Python mempunyai umur yg relatif lama
    Umur ballpyhon relatif lama, mereka bisa hidup sekitar 20 tahun tetapi jika bemar2 dirawat dengan baik mereka bisa hidup sampai 30 tahun, sudah ada yang mengkalim kalo mempunyai ballpython berumur 35 tahun, soal benar ato salah, mari qt buktikan sendiri dengan merawat ballpython yg kita koleksi sebaik mungkin. maka siap2lah untuk ditemani ball python dalam waktu yang lama! 
  • Kandang untuk Ball python tidaklah rumit
    Kandang untuk ball python tidaklah terlalu rumit, kotak kontainer dengan lubang ventilasi sudah cukup nyaman untuk ball python, tetapi harus disesuaikan antara ukuran ballpython dan volume container! Volume 40 Galon (97x46x40cm) adalah ukuran yg ideal untuk Ballpython dewasa untuk ukuran yg baby, setengah dari ukuran container BallPython dewasa sudah ideal. Tetapi jangan lupa untuk mengecek tutup kandang ballpython karen aballpython termasuk ular yang pandai melarikan diri.
  • Sediakan Hiding Box (tempat tuk sembunyi)
    Selalu sediakan Hiding Box untuk Ballpython terlebih lagi apabila Ballpythonnya masih kecil, hal ini agar ballpython merasa aman dan terlindungi sehingga Ballpython tidak mudah stress, dan jika ball python tidak stress maka nafsu makan akan tetap lancar so artinya secara tidak langsung Hiding box membantu dalam menjaga nafsu makan Ballpython
  • Substrate
    Koran bekas sudah merupakan substrat yg bagus untuk Ballpython, Hal ini dikarenakan Koran sangat praktis dan mudah terlihat bersih dan tidaknya koran ygt kita pakai sebagai subtrat. apabila Ballpython sudah dewasa idealnya bs menggunakan cypress bark karena sangat menyerap terhadap cairan dan bisa juga menjaga kelembaban kandang Ballpython. Substrat yg harus kita hindari untuk ball python: cedar (karena getahnya mengandung racun), pine dan aspen (karena dapat menggangu pernapasan Ballpython)
  • Perhatikan Temperature kandang
    Suhu ideal untuk kandang Ballpython adalah
    Siang hari 27-32 derajat Celcius
    Malam hari 22-28 derajat celsius
    Tidak ada salahnya untuk menyediakan thermometer di dalam kandang ballpython karena akan sangat memudahkan kita dalam memantau suhu kandang Ballpython.
  • Pencahayaan
    Seperti kebanyakan reptil2 lainnya ballpyhon juga memerlukan sinar UVB, untuk memenuhi kebutuhan terhadap sinar UVB kita bisa menyediakan lampu Bohlam UVB..tapi kita bisa juga menjemur Ballpyhon antara pukul 7-11pagi 15 menit dirasa sudah cukup lama untuk menjemur ballpython, matahari merupakan sumber sinar UVB yg paling bagus, tapi jangan lupa untuk mengawasi selama Ballpython dijemur, karena kalo terlalu lama bisa2 Ballpyhon K.O. saat dijemur bila ballpython sudah terlihat gelisah, segera saja diteduhkan.
  • Kelembaban Kandang Ball Python
    Ballpython memerlukan kelembaban kandang 50-65%, beli Hygrometer apabila ingin memantau kelembaban kandang Ballpython dengan mudah! Bisa juga diakali dengan menyediakan tembat minum yg relatif besar untuk menjaga kelembaban kandang
  • Menu Makan Ball Python
    Menu makan ball python adalah tikus putih (bisa besar ato kecil) menyesuaikan ukuran Ballpython yg akan diberi makan, kalo bisa diajarkan makan tikus yg baru saja mati..hal ini untuk menghindari terjadinya perlawanan dari tikus yang akan dimakan yg memungkinkan melukai ballpyhon tersebut.
  • Jadwal Makan
    Managemen waktu makan, usahakan untuk memberi makan dengan interval waktu yg sama, misal 1 minggu sekali, 3 hari sekali, ato 5 hari sekali hal ini agar nafsu makan ballpython tetap terjaga
    Managemen Porsi makan, dalam memebri porsi makan untuk ballpython diusahakan 75% dari kemampuan maksimal dia makan, contoh: ballpython yg berdasarkan ukurannya sudah mampu makan 4 ekor Tiput kecil, cukup diberi makan 3 ekor tiput kecil, hal ini juga untuk menjaga nafsu makan dari ballpython sehingga kita bs menghindari yang namanya mogok makan! 
  • Air
    Air Bersih harus selalu tersedia di dalam kandang, karena selain sebagai air minum, air juga sebagai tempat berendam ballpython disaat suhu dirasa tinggi dan juga untuk menjaga kelembaban kandang, jadi kalo bisa sediakan wadah air yg cukup untuk dipake ball python berendam. usahakan mengganti setiap hari air di kandang ball python dengan yang baru.
  • Soa Layar / Sailfin Dragon / Sailfin Lizard / Hydrosaurus

    kadal ini merupakan yang terbesar dari family Agamid dan dikatakan sebagai kadal dari Old World.

    Ada 3 jenis yg dketahui :

    Phillippine Sailfins/ Hydrosaurus Pustulatus (Penyebaran: Filipina)

    Indonesian Giant Sailfin/ Hydrosaurus Amboinensis (Penyebaran: Sulawesi, Indonesia)

    Weber's Sailfin/ Soa layar Halmahera/ Hydrosaurus weberi (Penyebaran: Maluku, Indonesia)

    Size

    Pustulatus dan amboinensis jantan rata2 dapat mencapai panjang skitar 1 meter sedangkan weberi jantan dapat mencapai skitar 90cm namun dgn ekor yg lbih panjang dan bentuk badan yg lbih kurus dan ringan dibanding 2 jenis lainnya.

    Lifespan

    jangka hidup soa layar dapat mencapai lebih dari 10 tahun, tercatat beberapa orang telah memelihara hingga usia 15 tahun.

    Sexing

    Soa layar jantan dewasa dapat mudah diketahui dgn melihat ekor mereka yang memiliki seperti layar yang mengembang, smentara yang betina memiliki layar yang kecil. sexing jg dapat dilakukan dengan melihat femoral pores seperti pada iguana. dan seperti iguana, sulit untuk menentukan sex soa layar saat masih kecil


    Soa Layar sebagai binatang peliharaan

    Soa layar tidak direkomendasikan untuk mereka yg baru memelihara reptil karena tidak mudah untuk memelihara soa layar karena karakter mereka yang kagetan, tidak mudah dihandle & beradaptasi, jumpy (ini yg paling  ). Pertumbuhan soa layar terbilang lambat dibanding iguana. butuh 2 tahun lebih saat layar di ekor mulai mengembang

    mereka membutuhkan kandang yang besar karena soa layar cenderung menabrakkan dirinya(moncongny) ke sisi kandang, tempat berendam serta ranting kayu perlu disertakan dalam kandang. tidak disarankan kandang mnggunakan kawat/ram, untuk menghindari rubbing (contohnya soa ane bro, rubbing parah  )


    BEBERAPA JENIS SOA LAYAR


    SOA LAYAR WEBERI

    SOA LAYAR amboinensis 
    SOA LAYAR FILIPINA

    KOMODO DRAGON

    Komodo, atau yang biasanya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara.[2] Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.

    Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.

    Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.

    venom:

    Pada akhir 2005, peneliti dari Universitas Melbourne, Australia, menyimpulkan bahwa biawak Perentie (Varanus giganteus) dan biawak-biawak lainnya, serta kadal-kadal dari suku Agamidae, kemungkinan memiliki semacam bisa. Selama ini diketahui bahwa luka-luka akibat gigitan hewan-hewan ini sangat rawan infeksi karena adanya bakteria yang hidup di mulut kadal-kadal ini, akan tetapi para peneliti ini menunjukkan bahwa efek langsung yang muncul pada luka-luka gigitan itu disebabkan oleh masuknya bisa berkekuatan menengah. Para peneliti ini telah mengamati luka-luka di tangan manusia akibat gigitan biawak Varanus varius, V. scalaris dan komodo, dan semuanya memperlihatkan reaksi yang serupa: bengkak secara cepat dalam beberapa menit, gangguan lokal dalam pembekuan darah, rasa sakit yang mencekam hingga ke siku, dengan beberapa gejala yang bertahan hingga beberapa jam kemudian. Sebuah kelenjar yang berisi bisa yang amat beracun telah berhasil diambil dari mulut seekor komodo di Kebun Binatang Singapura, dan meyakinkan para peneliti akan kandungan bisa yang dipunyai komodo.

    Di samping mengandung bisa, air liur komodo juga memiliki aneka bakteri mematikan di dalamnya; lebih dari 28 bakteri Gram-negatif dan 29 Gram-positif telah diisolasi dari air liur ini. Bakteri-bakteri tersebut menyebabkan septikemia pada korbannya; jika gigitan komodo tidak langsung membunuh mangsa dan mangsa itu dapat melarikan diri, umumnya mangsa yang sial ini akan mati dalam waktu satu minggu akibat infeksi. Bakteri yang paling mematikan di air liur komodo agaknya adalah bakteri Pasteurella multocida yang sangat mematikan; diketahui melalui percobaan dengan tikus laboratorium. Karena komodo nampaknya kebal terhadap mikrobanya sendiri, banyak penelitian dilakukan untuk mencari molekul antibakteri dengan harapan dapat digunakan untuk pengobatan manusia.

    RETICULATUS PHYTON berdasarkan locality dan morp - morpnya

    Apa itu reticulatus pyton / sanca kembang

    Sanca kembang adalah sejenis ular tak berbisa yang berukuran besar. Ukuran terbesarnya dikatakan dapat melebihi 10 meter. Lebih panjang dari anakonda (Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan. Nama-nama lainnya adalah ular sanca; ular sawah; sawah-n-etem (Simeulue); ular petola (Ambon); dan dalam bahasa Inggris reticulated python atau kerap disingkat retics

    Identifikasi

    Sanca kembang ini mudah dikenali karena umumnya bertubuh besar. Keluarga sanca (Pythonidae) relatif mudah dibedakan dari ular-ular lain dengan melihat sisik-sisik dorsalnya yang lebih dari 45 deret, dan sisik-sisik ventralnya yang lebih sempit dari lebar sisi bawah tubuhnya. Di Indonesia barat, ada lima spesiesnya: tiga spesies bertubuh gendut pendek yakni kelompok ular peraca (Python curtus group: P. curtus, P. brongersmai dan P. breitensteini) di Sumatra, Kalimantan dan Semenanjung Malaya.

    Dua spesies yang lain bertubuh relatif panjang, pejal berotot: P. molurus (sanca bodo) dan P. reticulatus. Kedua-duanya menyebar dari Asia hingga Sunda Besar, termasuk Jawa. P. molurus memiliki pola kembangan yang berbeda dari reticulatus, terutama dengan adanya pola V besar berwarna gelap di atas kepalanya. Sanca kembang memiliki pola lingkaran-lingkaran besar berbentuk jala (reticula, jala), tersusun dari warna-warna hitam, kecoklatan, kuning dan putih di sepanjang sisi dorsal tubuhnya. Satu garis hitam tipis berjalan di atas kepala dari moncong hingga tengkuk, menyerupai garis tengah yang membagi dua kanan kiri kepala secara simetris. Dan masing-masing satu garis hitam lain yang lebih tebal berada di tiap sisi kepala, melewati mata ke belakang.

    Sisik-sisik dorsal (punggung) tersusun dalam 70-80 deret; sisik-sisik ventral (perut) sebanyak 297-332 buah, dari bawah leher hingga ke anus; sisik subkaudal (sisi bawah ekor) 75-102 pasang. Perisai rostral (sisik di ujung moncong) dan empat perisai supralabial (sisik-sisik di bibir atas) terdepan memiliki lekuk lubang penghidu bahang (heat sensor pits) yang dalam (Tweedie 1983).

    Berbagai jenis ular retics berdasarkan locality dan morp2nya

    SUMATRA
    JAWA
    jawa barat

    jawa tengah
    jawa timur
    BORNEO
    SULAWESI
    BUTTON
    SELAYAR
    KAYUADI
    MALUKU
    MACAM - MACAM MORP RETICS
    Clark strain albino / Type 1 albino : polymorphic gen. tiga phase warna ditemui dalam satu clutch. Phase warna putih, lavender and purple. Beberapa breeder membikin warna phase keempat yaitu "dark lavender/dark purple.
    White Phase
    LAVENDER
    PURPLE
    DARK PURPLE

    Kahl (Baldogo) Amel/Type 2 Albino/T-: ukuran bayi sangat identik dgn white phase dari Bob Clark strain
    tetapi, pola semakin lama semakin memudar ketika dewasa dan bertambah putih
    Caramel Albino/"Blonde"/T+: warna yg lebih keemasan, kuning dan ungu.breeder di indonesia,Europe dan usa menciptakan morph ini :Stan Chiras,Al Baldogo salah satunya.
    Genetic Striped: mutasi ini berupa garis di bagian ventral (punggung),beberapa spesimen garisnya 
    berwarna coklat,silver,kuning dan hitam,pola di bagian lateral (samping) juga garis.
    Titanium: Patternless retic dgn wrn coklat.Prehistoric Pets telah memproduksi HET nya dari spesimen asli Hetnya dikenal dengan nama "CITRON".
    Tiger: Retic Tiger ini bentuk heterozygous dari Super Tiger. 
    dia memiliki bentuk pola yg berbeda dari "normal" dengan garis vertebral atau menyerupai tali polanya.
    Super Tiger:Retic super tiger merupakan bentuk homozygous dari Tiger trait.
    SunFire: Sun Fire Retics menggambarkan variasi retic mainland di indonesia.
    Platinum/Fire: "Platinum/Fire" adalah bentuk heterozygous dari retic Ivory. warna kuning yang dominan dengan perut berwarna putih.semakin tumbuh akan muncul wrn perakdia juga memiliki ekor berpola seperti medali mirip dgn sunfire.
    IVORY
    LEUCISTIC
    GOLDEN CHILD
    ANTHRAX
    BATEATER : persilangan 50/50 antara reticulatus phyton dengan burmese phyton
    JUNGLE RETICS : bateater x retics normal
    JUNGLE PLATINUM : bateater x ivory
    PIED RETICULATUS PHYTON
    CALICO
    JAGUAR


    CROSSES POSIBILITY


    NORMAL X TIGER= 50% TIGER 50% NORMAL
    TIGER X TIGER = 25% SUPER TIGER 50% TIGER 25% NORMAL
    SUPER TIGER X NORMAL = 100% TIGERS
    SUPER TIGER X SUPER TIGER = 100% SUPERS TIGERS
    HET ALBINO X TIGER= 25% TIGER HET ALBINO, 25% TIGER, 25% Normal Het Albino, 25% Normal
    HET ALBINO X SUPER TIGER= 50% TIGER HET ALBINO 50% TIGERS
    SUNFIRE X SUNFIRE= 100% SUNFIRES
    SUNFIRE X TIGER = 25% SUNTIGERS 25% SUNFIRE 25% TIGERS 25% NORMAL
    SUPER TIGERS X SUNFIRE = 50% TIGERS 50% SUNTIGERS
    SUN TIGER X SUNTIGER= 25% SUN SUPER TIGERS, 12.5% SUNFIRES 12.5% TIGERS 50% SUNTIGERS
    
    Clark Strain Albino (type 1) :
    
    Clark Strain ALBINO (type 1) X AMEL (type 2) = 100% DH
    ALBINO X ALBINO = 100% ALBINOS 3 PHASE ( WHITE,LAVENDER,PURPLE)
    WHITE X PURPLE= 100% ALBINOS 3 PHASE ( WHITE,LAVENDER,PURPLE)
    LAVENDER X WHITE = 100% ALBINOS 3 PHASE ( WHITE,LAVENDER,PURPLE)
    PURPLE X LAVENDER = 100% ALBINOS 3 PHASE ( WHITE,LAVENDER,PURPLE)
    >>>>>>>>>>Dan Seterusnya<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
    HET ALBINO X ALBINO= 50% ALBINO 3 PHASE, 50% HET ALBINO
    HET ALBINO X NORMAL = 50% HET ALBINO, 50% NORMAL
    HET ALBINO X TIGER = 25% TIGER HET ALBINO , 25% TIGERS , 25% NORMAL HET ALBINO, 25% NORMAL
    HET ALBINO X SUPER TIGER = 50% TIGERS HET ALBINO, 50% TIGERS
    AMEL X AMEL = 100% AMELS
    HET AMEL X AMEL = 50% AMEL, 50% HET AMEL
    NORMAL X AMEL = 100% HETS AMELS
    GENETIC STRIPE X NORMAL = 100% HETS GS
    GENETIC STRIPE X ALBINO = 100% DH for ALBINO GS
    DOUBLE HET GS ALBINO X DOBLE HET GS ALBINO = 25% GENETIC ALBINO, 50% DOUBLE HETS, 25% NORMAL
    GENETIC STRIPE X TIGER = 50% TIGER HET GS, 50% HETS GS