Varanus jobiensis (indicus complex)
- Peach throat monitor banyak ditemukan di pulau New Guinea
(Papua). Biawak Peach throat ini masih bersaudara dengan biawak ekor
biru atau blue tail monitor dan biawak rawa atau mangrove monitor. Tiap
jenis dari ketiga biawak ini mendiami habitat yang berbeda beda di New
Guinea. Biawak peach throat lebih menyukai hutan hutan yang rimbun
atau padat pepohonannya dan biawak Peach throat adalah pemanjat yang
sangat mahir.
- Biawak peach throat yang masih liar biasanya memangsa katak,
kadal, serangga besar dan semua jenis hewan kecil yang bisa mereka
kalahkan. Dalam penangkaran, dengan pemberian makan yang tepat, biawak
peach throat akan tumbuh dengan cepat dan biawak Peach throat dewasa
bisa mencapai panjang total sekitar 3-4 feet atau 90 – 120 cm. Dan
dengan pemeliharaan yang baik dan tepat, biawak peach throat bisa hidup
hingga 10-15 tahun di penangkaran. Seperti kebanyakan jenis biawak,
biawak peach throats adalah reptile yang mudah nervous dan kemungkinan
akan butuh waktu untuk menjinakkannya. Idealnya, di dalam kandang harus
disediakan tempat bersembunyi yang jumlahnya lebih dari satu untuk
memberikan rasa aman pada biawak peach throat.
- Biawak peach throat harus selalu berada di suhu atau
temperature di antara 29 hingga 32 derajat celcius dengan tempat
berjemur yang bersuhu 35 derajat celcius. Di malam hari, suhunya bisa
diturunkan hingga 23 derajat celcius. Nyalakan lampu selama 12 jam
dalam sehari. Kelemababn harus dijaga antar 70% hingga 90%. Lampu UVB
bukan satu keharusan buat biawak peach monitor, tapi dianjurkan untuk
menyediakannya. Lampu UVB membantu reptile untuk memetabolisme kalsium
dengan cara mencipatakan vitamin D3. Tapi karena makanan biawak peach
monitor terdiri dari binatang pengerat & mangsa hidup lainnya,
biawak ini bisa mendapatkan cukup vitamin D3 & kalsium dari
makanannya. Tulang dari mangsanya akan mencukupi kebutuhan kalsium,
sedangkan bagian hati akan menyediakan Vitamin D3. Jika memang harus
memakai lampu UVB, akan sangat penting utuk menggantinya tiap 6 hingga 8
bulan sekali. Karena setelah jangka waktu ini, lampu akan berhenti
memproduksi UVB yang dibutuhkan.
- Bayi biawak peach throat bisa dipelihara di aquarium atau
kandang berukuran 29 galon tapi bayi biawak akan cepat sekali tumbuh
dan dengan segera akan butuh kandang yang lebih besar. Biawak peach
throat dewasa harus ditempatkan di kandang yang paling tidak ukurannya
6’ x 2’ x 4’. Untuk beddingnya, dianjurkan memakai bark atau coconut
bark, keduanya bisa menahan kelembaban yang dibutuhkan biawak &
mirip dengan lingkungan alam tempat asal biawak peach throat.
- Biawak Peach throat adalah reptil pemburu yang oportunis.
Mereka makan hampir apa saja. Tapi makanan idealnya adalah
tikus/mencit, ikan, jangkrik, ulat jerman, hati sapi/ayam & telur
rebus. Makanan makanan biawak di atas bisa diberikan secara bergantian
seminggu 5 kali dan ini akan menjamin pertumbuhan & kesehatannya.
Janga lupa juga untuk menambahkan kalsium dan suplemen vitamindi dalam
makanan biawak peach throat yang tidak memiliki tulang sebagai sumber
kalsiumnya. Kalo biawak peach throat dikasih makan tikus/mencit atau
ikan, suplemen tidak perlu lagi diberikan.
No comments:
Post a Comment