1. Plastron
Hampir seluruh bagian tubuh kura-kura tertutupi semacam cangkang keras.
Pada cangkang bagian atas disebut karapas dan pada cangkang bagian bawah
disebut plastron. Hal yang paling membedakan antara jantan dan betina
dilihat dari plastronnya. Untuk jantan memiliki plastron yang lebih
cekung, sedangkan betina lebih datar. Secara logika, cekungnya plastron
jantan akan memudahkan kura-kura jantan untuk menaiki kura-kura betina
pada saat akan melakukan kimpoi.
2. Ekor
Ekor kura-kura jantan lebih panjang dengan bagian pangkal ekor yang
gemuk, sedangkan betina memiliki ekor yang pendek dengan pangkal ekor
yang kurus.
3. Kuku kaki
Kuku kaki kura-kura jantan lebih panjang dibandingkan kuku kaki
kura-kura betina. Perbedaan anatomi ini juga bermanfaat bagi kura-kura
jantan pada saat akan kimpoi. Kuku digunakan sebagai pijakan pada
karapas betina untuk menaiki (mounting) kura-kura betina.
4. Hemipenis
Pembeda yang paling mencolok antara kura-kura jantan dan kura-kura
betina, tetapi cara ini hanya dapat dilakukan untuk kura-kura yang sudah
dewasa kelamin. Caranya adalah dengan menekan-nekan bagian plastron di
bawah ekor secara perlahan dan terus-menerus. Jika keluar hemipenisnya
sudah tentu kura-kura jantan, sebaliknya kura-kura betina tidak akan
ditemukan hemipenis.
Sexing sangat diperlukan sekali bagi pecinta reptile, tergantung dari
tujuan pemeliharaannya, apakah akan dijadikan indukan atau pejantan
karena sekarang ini sudah banyak pecinta reptile di Indonesia yang
mencoba untuk menangkarkan kura-kura khususnya kura-kura yang sudah
langka. Sebenarnya masih banyak cara-cara untuk membedakan kura-kura
jantan dan betina, tetapi dari apa yang dijelaskan penulis diatas sudah
merupakan patokan standart pembeda jantan dan betina dari kura-kura.
No comments:
Post a Comment