Bisul bernanah / Abscesses.
Pada umumnya
bisul bernanah disebabkan oleh luka yang terinfeksi oleh kuman sewaktu
proses penyembuhan. Bisul ini berbentuk seperti gumpalan yang menonjol
dari bawah kulit yang bisa juga memanjang sampai ke organ dalam
ular. Biasanya agak sukar dibedakan bisul bernanah ini dengan tumor,
atau telur atau sembelit pada ular dan hanya dokter hewan yang
berpengalaman yang boleh menangani kasus bisul bernanah ini karena
mereka bisa memberikan diagnosa yang tepat apalagi bila melibatkan
organ bagian dalam dari ular. Perawatan yang diperlukan untuk bisul
bernanah ini termasuk dalam kegiatan membedah bisul dan kemudian
mengeluarkan nanah seluruhnya dilanjutkan dengan pembersihan dan
penutupan bekas luka sambil memberikan perawatan antibiotik.
Melepuh / Blister.
Biasanya hanya diderita oleh ular peliharaan. Ini adalah
penyakit yang bisa dihindari melalui perawatan lingkungan yang tepat.
Apabila ular dipelihara dengan alas yang kotor, berjamur atau terlalu
basah/ lembab, maka luka melepuh yang berisi air bisa terjadi di
bagian bawah badan ular. Luka lepuh ini berbeda dengan luka melepuh
akibat panas dan harus diperhatikan secara seksama dulu sebelum
perawatan. Awalnya hanya akan muncul satu atau dua luka lepuh tapi
apabila diabaikan bisa bertambah dan bisa juga mengancam keselamatan
ular itu apabila menyebar ke mulut, hidung dan lubang anus ular.
Perawatan yang paling tepat adalah pencegahan. Jagalah agar alas
selalu bersih dan kering, segera bersihkan apabila terlihat ada
kotoran atau air kencing dan gantilah alas secara teratur. Luka lepuh
yang jumlahnya masih sedikit,
bisa diobati sendiri di rumah. Sterilkan sebatang jarum yang tajam dan
secara perlahan pecahkan luka lepuh itu lalu gunakan kapas atau
perban yang bersih untuk menyerap sebanyak mungkin cairan yang ada di
dalam luka lepuhan itu. Dilanjutkan pengobatan untuk lukanya, dua kali
sehari dioleskan betadine atau hydrogen peroxide dan bubuhkan juga
antibiotik. Apabila kiranya luka lepuh ini cukup banyak atau berlanjut
ke bagian bagian tertentu dari ular, lebih baik segera dibawa ke dokter hewan yang berpengalaman.
Luka bakar / burns.
Luka bakar pada reptil biasanya muncul sewaktu reptil mencari tempat
yang hangat , sayangnya tempat itu terlalu panas atau si ular berdiam
disana terlalu lama. Didalam kandang, sewajarnya tidak ada sumber panas
, karena yang digunakan adalah panasnya bukan sumber panasnya.
Hot rocks biasanya dijual kepada pemelihara reptil pemula sebagai
penghangat untuk reptil, tapi hot rocks memiliki reputasi yang buruk
karena bisa mengakibatkan luka bakar. Ular yang lepas seringkali
mencari tempat yang hangat untuk bersembunyi, misalnya di dekat mesin
heater, yang kemudian bisa mengakibatkan luka bakar. Ciri2 luka bakar
pada ular adalah sisik yang berwarna coklat, hitam atau abu abu dan di
luka bakar yang lebih serius, akan melepuh. Luka bakar ringan harus
dibersihkan setiap hari dengan hydrogen peroxide atau Betadine yang
sudah dicairkan lalu diolesin krim untuk luka bakar yang mengandung
antibiotik, sedangkan luka bakar yang serius, harus ditangani oleh
dokter hewan yang berpengalaman yang bisa memutuskan apa yang harus
dilakukan pada kerusakan jaringan kulit dan dehidrasi pada ular
SEMBELIT / CONSTIPATION
Pencernaan ular tergantung pada ukuran dan metabolismenya, bisa lebih
lama, bisa juga lebih cepat, tapi apabila jadwal yang seharusnya sudah
terlewati dan ular terlihat bengkak, lesu dan kurang nafsu makan itu
mungkin disebabkan oleh sembelit. Pengobatan sederhana memerlukan
perendaman di air hangat selama 15 menit /hari yang biasanya bisa
sangat membantu mempercepat pengeluaran apalagi bila dibantu dengan
pijatan ringan ke arah bawah selama perendaman. Apabila tindakan ini
tidak membantu dan bagian perut ular semakin membengkak, lebih baik
segera menemui dokter hewan yang berpengalaman , karena terkadang,
kotoran bisa berbentuk sangat keras dan tidak bisa dikeluarkan atau
ular memakan sesuatu yang tidak bisa dikeluarkan secara normal sehingga
diperlukan tindakan operasi untuk mencegah kematian.
Luka gores & gesekan / Cuts and abrasions
Apapun bentuk lukanya, harus ditangani seperti kita menangani luka
pada manusia dimana luka harus dalam keadaan selalu bersih, di obati
dengan antibiotik setiap hari sampai sembuh. Membalut luka dengan
perban pada ular adalah hal yang hampir tidak mungkin, jadi sebagai
penggantinya bisa dipakai band aid yang tahan air. Tapi apabila luka
terjadi pada bagian kepala, lebih baik ular diamankan di ruangan
perawatan.
Luka gesekan biasanya terjadi sewaktu ular terus menerus
menggesekkan mukanya ke bagian kandang berusaha untuk keluar, jadi
cara pencegahan adalah menutup bagian kandang atau merubah struktur
kandang. Luka gigitan dari binatang lain atau ular lain bisa dicegah
dengan memisahkan binatang , mangsa mamalia seharusnya dibuat setengah
sadar atau mati sewaktu diberikan kepada ular untuk mencegah tindakan
bela diri dari si mangsa yang bisa mengakibatkan luka pada
pemangsanya.
Inclusion Body Disease (IBD)
IBD adalah salah satu penyakit paling berbahaya yang ditemui di ular
peliharaan. Biasanya dijumpai di jenis boa dan python terutama pada
jenis molurus dan boa constrictors. Tanda tanda berbeda pada tiap jenis
tapi biasanya melibatkan gangguan saraf , tumor dan penyakit lainnya.
Tanda khas dari gangguan saraf pada ular adalah keadaan dimana ular
tidak bisa mendirikan badannya, selalu tergolek ke arah belakang,
melihat ke atas (star gazing), tidak merespon gerakan , besar pupil
mata yang tidak seimbang, muntah muntah dan kelumpuhan. Apabila anda
mencurigai ular anda menderita IBD, segeralah isolasikan pada tempat
yang terpisah dan segera mencari bantuan dari dokter hewan yang
berpengalaman. Sampai sekarang ini, belum ada pengobatan yang bisa
mengobati IBD, dan biasanya tindakan euthanasia selalu dianjurkan.
Tindakan pencegahan untuk IBD adalah selalu melakukan tindakan
karantina terhadap ular yang baru selama 90 – 180 hari sebelum
menggabungkan dengan ular lain dan pembersihan kandang ular dari kutu
yang diduga juga menjadi penyebar IBD harus selalu dilakukan , dan
jangan menggunakan kandang yang pernah dipakai ular yang menderita IBD
untuk ular lain sebelum diadakan pembersihan total dengan cairan
pemutih /bleaching.
Parasit / parasites
Ular ular tangkapan liar biasanya menderita parasite, tapi bisa juga
diakibatkan oleh mangsa atau tertular dari ular lain. Penyakit yang
disebabkan oleh parasite biasanya agak susah untuk dideteksi, gejala
gejalanya biasanya muntah , kurang nafsu makan, berat badan yang
menurun dan penampilan sakit dari ular. Kotoran ular yang dibawa ke
laboratorium untuk diperiksa bisa untuk mendiagnosa adanya parasit pada
ular, yang kemudian bisa dijadikan acuan pengobatan. Tanpa adanya
diagnosa dari dokter hewan yang berpengalaman, pemakaian obat cacing
sangat tidak dianjurkan.
Kutu dan Caplak / Mites & ticks
Kutu pada ular biasanya berbentuk hewan kecil seperti titik yang
berkeliaran di kulit ular. Warnanya bisa merah, hitam atau putih
sementara caplak berbentuk lebih besar yang tergantung pada bagian
tertentu pada ular atau ada di bawah sisik ular. Metode teraman untuk
menyingkirkan caplak ini dengan mengoleskan petroleum jelly pada caplak
untuk memaksa caplak ini melepaskan gigitannya pada ular. Mencabut
caplak pada ular dengan menggunakan pinset juga harus dipastikan kepala
caplak itu ikut tercabut karena apabila kepala caplak itu tertinggal
di kulit ular, bisa mengakibatkan infeksi yang kemudian bisa
mengakibatkan abses atau luka bernanah . apabila ini terjadi, segeralah
menemui dokter hewan yang berpengalaman.
Penanganan kutu yang
paling aman adalah merendam ular itu dengan air hangat, selama beberapa
jam, sampai terlihat kutu kutu yang terlepas dari kulit dan tenggelam
di dalam air, dan selama kegiatan ini dilakukan, jangan lupa juga
membersihkan kandang ular itu untuk mencegah adanya serangan lanjutan
dan segera ganti tempat2 atau alat2 yang dicurigai menjadi sarang kutu.
Pembersihan sebaiknya dilakukan menggunakan cairan pemutih/bleaching
lalu di jemur di panas matahari selama mungkin.
Muntah / Regurgitation.
Penyebab muntahnya ular biasanya disebabkan oleh stress , penanganan
yang terlalu cepat sehabis makan , lingkungan yang tidak layak atau
penyakit yang belum terdiagnosa. Setelah makan, tunggu selama minimal 2
hari sebelum menangani ular, biarkan juga ular mempunyai tempat
hangat yang bisa membantunya mencerna makanannya. Kalau sempat
perhatikan juga kalau alaminya ular mencari tempat hangat dan
bersembunyi setelah makan. Suhu yang terlalu dingin juga bisa
menyebabkan ular memuntahkan makanannya , yakinkan kalau makanan dalam
keadaan tidak tercemar dan dalam ukuran yang seharusnya. Apabila ular
muntah lebih dari satu kali maka penyebabnya bukan lagi stress atau
lingkungan yang tidak memadai melainkan gejala penyakit. Segeralah
bawa ke dokter hewan yang berpengalaman. Ular muntah tidak boleh
dianggap remeh karena muntah bisa menyebabkan akibat psikologis pada
ular yang mengakibatkan ular menghindari jenis makanan tertentu.
Penyakit pernafasan / Respiratory Illness
Banyak penyakit pernafasan bisa ditangani dan dicegah dengan
pemeliharaan yang terjaga baik lingkungan atau keadaan. Tempat yang
bersih, bebas stress dengan suhu yang hangat bisa membuat ular hidup
senang dan sehat . gejala penyakit pernafasan antara lain batuk,
bersin, bernafas dengan mulut terbuka, keluar cairan dari hidung/mulut,
nafas yang berbunyi dan lesu . Apabila gejala gejala diatas mulai
nampak, segera tingkatkan suhu kandang sampai 30 derajat celcius untuk
merangsang daya tahan ular lalu pisahkan dari ular ular lain, baik
kandang atau ruangan lain karena penyakit pernafasan ini bisa menular
dari udara. Apabila keadaan semakin memburuk, segera temui dokter hewan
yang berpengalaman, biasanya mereka akan memberikan antibiotik baik
melalui obat atau suntikan dan juga tambahan vitamin .
Problem ganti kulit / Shedding problem (retained eyecaps , tail)
Kelembaban adalah kunci untuk mencegah masalah ganti kulit pada ular.
Dimulai waktu mata ular mulai kelabu, selalu dianjurkan untuk
menyemprotkan air didalam kandang untuk menjaga kelembaban. Tempat air
juga harus ada untuk tempat ular berendam menjelang ganti kulit itu.
Beberapa ular kadang mengalami kesulitan sewaktu ganti kulit yang
diakibatkan lingkungan yang kering atau bekas luka. Selalu memeriksa
kulit lama yang harusnya dalam satu bentuk dan tidak terpecah pecah.
Yakinkan kalau bagian mata dan ekor juga ikut mengelupas. Karena
pengelupasan bagian ekor yang tidak sempurna bisa mengakibatkan kulit
lama menumpuk dan membuat aliran darah ke bagian ekor tidak sempurna
dan akhirnya harus diamputasi karena membusuk.
Pada bagian mata,
apabila tertinggal harus disingkirkan untuk mencegah infeksi yang
mengakibatkan kebutaan pada ular. Untuk menyingkirkan kulit mata ,
basahi mata ular dengan air bersih lalu gunakan dobel tape, sentuh
bagian mata supaya kulit lama menempel. apabila kulit di bagian mata
masih juga menempel,segera jumpai dokter hewan yang berpengalaman.
Sariawan / Stomat*t*ts
Juga dikenal dengan sebutan mouth rot, ini adalah penyakit yang umum
dijumpai pada ular peliharaan. Sewaktu bakteri memasuki mulut, bisa
menyebabkan infeksi meliputi bagian mulut, gusi dan berpotensi juga
menyerang bagian pencernaan ular. Tanda tanda ular terkena sariawn
antara lain adanya pembengkakan , perubahan warna pada mulut dan gusi,
mulut yang tidak bisa tertutup sempurna. Pencegahan bakteri bisa
dilakukan dengan pembersihan yang teratur, air minum bersih dan
menyingkirkan segala benda yang bisa mengakibatkan luka pada mulut ular.
pisahkann ular yang terinfeksi dari yang lain, bersihkan mulut dengan
kapas atau cotton bud dengan betadine yang dicairkan, yakinkan kalau
ular tidak menelan cairan pembersih dengan mengarahkan kepala ular ke
bagian bawah sewaktu melakukan pembersihan, lalu oleskan obat yang
mengandung antibiotik, apabila keadaan tidak juga membaik selama
seminggu, segera jumpai dokter hewan yang berpengalaman sesegera
mungkin.
Dubur Keluar (rectal collapse/prolaps)
Dubur keluar terjadi ketika bagian terakhir dari usus - dubur -
"muncul keluar" dari anus. Bahayanya ialah bahwa bagian tersebut dapat
kering atau luka-luka ketika ular bergerak, membengkak dan mati, dan
dapat mematikan jika tidak ditangani dengan cepat. Penyakit ini di
Candoia tampaknya sangat langka, mungkin hanya terjadi pada ular
tertentu. Prolapse di ular pada umumnya, bagaimanapun, tidak jarang,
tetapi tidak cukup umum. Pada green tree boas hal ini sering terjadi.
Ada beberapa kemungkinan alasan untuk sebuah prolaps: parasit,
dehidrasi, stres, dan overfeeding / powerfeeding. Kebanyakan candoia
mengalami kegemukan akibat overfeeding hal ini yang memicu terjadinya
prolaps. Selain itu penyabab lain juga dehidrasi, meskipun mangkuk
besar air dan mistings tiga kali seminggu.
Prolaps jika tidak
segera ditangani akan mengakibatkan prolaps tersebut mengering. Bahkan
pada beberapa kasus dapat membentuk membran pelindung seperti kulit.
Jika tidak tepat untuk memasukkan kembali prolaps ke dalam perut akan
menimbulkan luka pada membran tipis tersebut. Kami berpikir untuk
sementara bahwa hal itu tidak akan mungkin untuk masukkan kembali dan
itu harus dipotong. Beberapa dokter hewan menggunakan thermometer
untuk memasukkan kembali prolaps ke dalam perut ular.
Untuk
mengobatinya dapat dilakukan dengan melakukan pengurangan makanan.
Jangan sekali memencet perut ular dengan alasan apapun. Berikan air
hangat diperutnya agar ular merasa nyaman dan diharapkan prolaps akan
masuk kembali ke dalam perut.
Jika terjadi prolaps kita dapat
segera memasukkan prolaps tersebut ke dalam perut ular. Dilakukan
dengan jari saja cukup. Kalua jijik dapat menggunakan sarung tangan.
Anda dapat menggunakan gula dan pasta air dan dioleskan pada prolaps,
atau krim wasir untuk mencoba mengurangi pembengkakan untuk membantu
dengan memasukkan ke dalam perut. Anda juga harus menjaga prolaps yang
lembab dengan sedikit minyak mineral atau KY jelly.
Dokter hewan
mungkin dapat mendorong prolaps kembali dalam menggunakan jarinya atau
termometer. Jika ia tidak bisa, tapi dubur masih sehat, ia mungkin
menyarankan sayatan kecil untuk memperbesar anus, memberikan ruang
yang cukup untuk mendorong prolaps kembali masuk Jika prolaps rektum
rusak, mati atau kering.
Dua jahitan, satu di kedua sisinya, bisa
dianjurkan untuk memastikan penyembuhan yang tepat. Berikan ular
dengan antibiotik oral. Jangan beri makan ular Anda selama 3 minggu.
Anda harus memastikan ular telah membuang kotorannya. Sebaliknya,
menyediakan mangkuk kecil air dan lembab dengan lumut sphagnum basah.
Berikan antibiotik jika perlu, mengurangi makan untuk satu kali makan
kecil (hanya cukup untuk menyebabkan benjolan kecil di perut) setiap
2-3 minggu; tingkatkan kelembaban, tempatkan di tempat yang tenang.
Inclusion Body Disease (IBD)
IBD
adalah salah satu penyakit paling berbahaya yang ditemui di ular
peliharaan. Biasanya dijumpai di jenis boa dan python terutama pada
jenis molurus dan boa constrictors. Tanda tanda berbeda pada tiap jenis
tapi biasanya melibatkan gangguan saraf , tumor dan penyakit lainnya.
Tanda khas dari gangguan saraf pada ular adalah keadaan dimana ular
tidak bisa mendirikan badannya, selalu tergolek ke arah belakang,
melihat ke atas (star gazing), tidak merespon gerakan , besar pupil
mata yang tidak seimbang, muntah muntah dan kelumpuhan.Apabila anda
mencurigai ular anda menderita IBD, segeralah isolasikan pada tempat
yang terpisah dan segera mencari bantuan dari dokter hewan yang
berpengalaman. Sampai sekarang ini, belum ada pengobatan yang bisa
mengobati IBD, dan biasanya tindakan euthanasia selalu dianjurkan.
Tindakan pencegahan untuk IBD adalah selalu melakukan tindakan
karantina terhadap ular yang baru selama 90 – 180 hari sebelum
menggabungkan dengan ular lain dan pembersihan kandang ular dari kutu
yang diduga juga menjadi penyebar IBD harus selalu dilakukan , dan
jangan menggunakan kandang yang pernah dipakai ular yang menderita IBD
untuk ular lain sebelum diadakan pembersihan total dengan cairan pemutih
/bleaching.
No comments:
Post a Comment