Tuesday, August 2, 2011

Belida (Notopetrus chitala H.B.)

Menurut masyarakat Sumatera Selatan, artinya makhluk yang pandai berdiplomasi (be = punya, lida = lidah, pandai bersilat lidah)
Istilah Indonesia: Belida, Lopis, Balida
Ciri-ciri
Berukuran sedang, panjang maksimum 100 cm dan berat rata-rata 0,5-1 kg, di alam asli bisa mencapai 2 - 4 Kg. Bentuk badannya pipih dengan kepala yang berukuran kecil dan di bagian tengkuknya terlihat bungkuk. Rahang atas letaknya jauh di belakang mata. Badan tertutup oleh sisik yang berukuran kecil. Sisik di bagian punggungnya berwarna kelabu sedangkan di bagian perutnya putih keperakan. Pada bagian sisinya terdapat lingkaran putih seperti bola-bola hitam yang masing-masing dikelilingi lingkaran putih. Dengan bertambahnya umur hiasan tubuh ikan belida akan hilang dengan sendirinya dan diganti oleh garis-garis kehitaman, sistem reproduksi ikan ini dengan bertelur. Merupakan ikan air tawar yang bersifat predator atau pemangsa dan nokturnal (aktif pada malam hari). Pada siang hari biasanya bersembunyi diantara vegetasi. Makanannya berupa anak-anak ikan dan udang. Tak jarang mangsanya berukuran lebih besar. Ikan belida jantan bertugas membuat sarang yang dibuatnya dari ranting dan daun, juga menjaga telur dan anak-anaknya. Ikan belida dapat menghirup udara dari atmosfir. Ikan karnivora ini hidup di kedalaman 2-3 meter di tempat-tempat gelap. Saat air sungai meluap, mereka naik ke rawa-rawa untuk kawin dan melepas telurnya di sana.
Taksonomi: Isospondyli, Suku Notopterridae
Habitat: Sungai-sungai besar dan daerah yang sering tergenang banjir. Di daerah dataran rendah tidak lebih dari 30 m dpl.
Penyebaran: Sumatera, Jawa dan Kalimantan
Populasi: Langka !!!
Upaya Konservasi:
Kolam, Aquarium dan Keramba.
Di mana Mancingnya
Di anak-anak sungai besar, bekas galian pasir, danau, rawa banjir.
Kapan Mancingnya
Malam, ikan ini Nokturnal (aktif di malam hari)
Metode Mancing Efektif
Mancing glosor/dasar dengan umpan udang hidup/anak ikan/katak
Peralatan
peralatan standar ringan, kelas 1 kg.
Karakteristik
Tipikal penyambar dan ketika hooked up, langsung ngaciiiir ke akar bahar di dalam air untuk memutuskan kenur. jadi harus diantisipasi dengan cepat agar kenur gak nyangkut.
Regulasi
Tidak dilindungi undang-undang
Bisa Dimakan ?
Bisa sih, tapi kalau ada ikan konsumsi lain sebaiknya ikan ini di lepas (Release) saja deh, mengingat populasinya yang semakin langka apalagi dengan semakin menjamurnya Toko Pempek.

No comments: